Institute Jantung Negara
Alangkah ampunya prihatin
ketika dilamar dera
diminta meramasi luka bercempera
lalu menyangga ngilu yang berladung
bagai meramas duri dan paku
bak mengunyah garam dan kerikil
sambil melukah takwa
saat berkelana di wad ini
Di sini
ingin kusunting kembali kuntum sejahtera
antara kenangan dan harapan
doa dan syukur
sebelumnya kuterima dengan pongah
bahawa,
lara yang menjarum
ria yang bertakung
bak siang meratah terang
dan malam mengasak kelam
adalah kerencaman musim
sering bertandang dan pulang
merinci kehidupan
Lalu tatkala duniaku dikelamkan
ingatan pudar lenyap
bagai dunia tiada ujud
lenyap 8 jam diawangan
ohhhhhh......
kendiri hilang
keupayaan lebur
pandangan kabur
Ujian getir ini
antara sejadah dan istighfar
terhadap nikmat dan musibah
ada KAU dalam hatiku
rapat dan dekat
erat dan kejap...
Andai boleh diputarkan kembali
nostalgia ini...
hanya secebis doa
Alhamdulillah
syukur kepadaNYA
nikmat diberikan menatap buana
bukan kerja kita
tapi anugerah kehidupan ini
amat sakit dan amat perih
Terima kasih
buatmu puteriku
Dr Nadia...
.kamu mencetuskan kehidupanku ini
anugerah Allah buatku..
moga kamu kekal bahagia,murah rezeki dan
dirahmati dunia akhirat.
***************************
.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan