Sabtu, 18 Disember 2010

MUROQOBAH DIRIMU







Tatkala sirna malammu
menginjak waktu ke dini hari
lalu liqamu bersamanya
membawa seribu pengertian baqa
awasilah tubuh bahasamu
muroqobah dari ulitan pancaran godaan nafsu
syaitan jeling menjeling
anggurmu terus lenyap
piala iblis akan menjulang kedepan

Wahai insan yang bernama adam dan hawa
persis dirimu dijaga rapi
tatkala anggur mu lenyap dari mulutmu
tiba kapan juga iblis melenyapkan anggurmu
engkau alpa
sirnamu dari belenggu takwa
anggurmu musnah berantakan
kerana iblis telah punya piala
kini intihamu kejalan musnah

Sadarlah wahai nurani
kerana hidup penuh izhar
kelak bahasa dan tubuhmu
membawa syatahat yang Esa
pasti engkau dilindungi
dari siksa kepanasan
yang menjulang jauh ke baqa.


***************

Khamis, 16 Disember 2010

TERIMA KASIH SEGALANYA


Terima kasih
aku ingin mengucapkan padamu
segala pemberian dan jasamu
dari mula kita kenal hingga kini
dari mula berputiknya
kuntuman cinta nan bersemi
hingga melewati waktu dini hari
namun aku sedar apa yang telah kita lalui
tidak semudah yang kita ingini
namun aku tidak pernah lupai
terima kasih cinta
untuk segalanya
engkau berikan kesempatan itu
pada luka lama nan berdarah kembali
membayangkan kelukaan nan parah
kini berulang
apa yang telah kita lalui
aku pasti itu adalah kemahuan dan citamu
secangkir madu
kau berikan padaku
sewangi kasturi
engkau titipkan
seenak rasa
kini rasa terlalu pahit
untuk dimamah
dimana perjanjianmu
yang termaktub dalam ikatan
dimana kemesraanmu kini!!
aku tidak lagi melihat
pada sikapmu
dulu engkau begitu mendambakan aku
dulu engkau tidak pernah mengeciwakan aku
kini semua aku lihat punah
aku rasa dipinggirkan
lalu kini aku tahu
ada mengatakan
masa muda terlalu indah dunia ini
tatkala usia menginjak kekuburan
maka dunia pasti suram
usah dilakukan
sudah habis madu
sepah dibuang
Ingatlah
tidak bermakna engkau menang
maka aku akan kecundang akhirnya
tidak semudah itu
kerana aku adalah manusia
yang punya pendirian
punya harga diri
tidak akan mengalah
dan pasrah semata
dalam kabut suram
doaku iringi bersama
Pasti aku akhirnya
menuju kehidupan yang kekal abadi
penoh kecerian diatas segala
kegagalan.



****************




Selasa, 14 Disember 2010

MONOLOG DIRI YANG KEHILANGAN





Jendela senja pun terbuka

pertanda ada luka yang harus di-alir airmata

mengajak kita berdebur meramas laut

yang masih hingar dengan ombak kecewa

dan tiba-tiba

butir pasir rinduku jatuh

di kedalaman laut

lalu di dakap tiram

di elus di eram

antara karang

dalam sepi yang panjang

Rindu

hari ini tiba-tiba ia berkembang

menjadi mutiara kilauan

di pukat nelayan

di bawa pulang.

Diam-diam

ia di cincinkan

tersarung di jari anak perawan

yang mengijak matang

di pintu penghidupan.

Rindu

ia bukan lagi tertutup

pada ruang sepi tiram

tapi telah menjadi uap perasaan

di awan percintaan

melarik kebersamaan kesatuan

pada impian baring

di kunang-kunang pandangan

luruh dan peleburan

pada kehilangan

kesejatian dan kejujuran!



****************************