Jumaat, 17 April 2015

AKHIRNYA DISINI...

Tubuh berkeringgat membahang
tiada angin, tiada udara
tiada satu pun yang menyegarkan
suhu semakin membara
di kaki langit
dimana bintang
bulan dan mentari
tiada satu pun kabus atau awan
kelam dan tiada mendung
yang dapat menyejukkan
Ohhhh
bila kah akan tiba waktunya
bukan kudratmu menentukan
hanya pasrah dan tawakkal


Lalu tiba-tiba suhu menjadi suram
sesuramnya hati seorang penanti
menanti waktu kian sukar
sulitnya perjalanan ini
usia semakin tua
namun dimanakah akan ada cahaya
silalah kunjung tiba wahai bahagia
setiap sudut seperti carca marba
kelam, lesu, longlai
tiada wajah
tiada kata-kata




hanya yang ada desiran hembusan nafas
yang lemah tiada noktah
bila berakhirnya sengsara ini mungkin
esok lusa,, atau bulan atau tahun
tetapi yang pasti duka lara ini tetap ada
tetap berkubur dalam kesedihan
Wajah kesedihan tidak luput

Wahai hidup....
dimana tujuanmu sebenarnya
tiada bicara yang bisa merungkainya
jasad nan binasa
rohmu menerjah menerpa tanpa arah
persimpangan liku-liku bersimpang siur
pedihnya.... tiada noktah penghujungnya

hiduplah wahai jasad
jangan dibiarkan jasadmu tiada bertuan
jadikan dirimu yang ampuh
bisa menerobak setiap dosa dan noda
halusi haluan tuju mu yang abadi
kekal menjadi jasad yang di hormati
temanmu roh tiada berhenti
dari mencari yang HAQ
tanpa bertemankan dirimu wahai jasad
engkau dan dia tiada lagi sehaluan dan seiring
masing-masing perlu mencari dan merungkai
hidup dan perjalanan yang KEKAL
dimana kesudahannya
penghujung perjalanan nanti
biar pun darah mengalir lesu
dalam hakikat hidup tanpa arah tuju

Akhirnya kedua-dua terus hilang
dalam genggaman yang kekal abadi
tiada lagi suara..
wajah....
desiran nafasmu...
gelak ketawamu...
lenggok langkahmu kaku
semuanya tinggal kenangan.........





Tiada ulasan: